Bukit Mliwang (Bag. 8)

TUBAN, – Entah berapakali gelombang aksi yang dilakukan oleh mayarakat merkawang sejak akan berdirinya pabrik semen PT Holcim Indonesia, Tbk. Sampai sekarang desa terdekat dari pabrik semen yang bahan bakunya di Bukit Mliwang, selalu bergoyang seolah tak terhenti, terus sampai kapan?
Peserta aksi warga Merkawang yang menaiki mobil pickup terbuka dan banyak didominasi ibu-ibu tersebut langsung menuju halaman Mapolres Tuban pada suatu hari, dengan menempuh jarak hampir 30 Km dibawah terik mentari tak membuat semangat warga untuk menyampaikan yang dipercaya ketidakadilan bagi mereka tak memudar.
Inti dari tuntutan mereka adalah hal hakiki yang bersinggungan erat dengan kelangsungan hidup keluarganya yang notabene dijamin mutlak konstitusi Negara Republik Indonesia ini. Tanah adalah lahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan bercocok tanam dengan berbagai tanaman yang disesuaikan musim yang kadang hanya cukup untuk makan, lain tidak.
Apakah pemodal paling dapat porsi hak terbanyak, sehingga mampu menancapkan keinginanya kepada siapa saja, bahkan para penjaga negara dan para penguasa, sehingga untuk mendapatkan setetes haknya masyarakat harus menakar nyawa cadanganya? bahkan tidak jarang dianggap ditunggangi? Kenapa negara tidak dapat menurunkan penunggangnya atau sebaliknya pemodal yang yang menunggangi penyelenggara negara?
“Saya datang ke sini (Mapolres Tuban – red ) untuk minta keadilan,“ kata Kusriwati 37 tahun warga Merkawang.
“Saya mewakili bapak saya yang sudah puluhan tahun merawat tanah negara itu dan tiba-tiba dijual kepada holcim oleh pejabat desa tanpa saya dikasih apa-apa pak,“ ujar ibu satu anak tersebut.
“Sudah setahun saya dan warga lain memperjuangkan secuil hak saya, Pak,“ keluh ibu berkulit kelam tersebut.
Potret kecil dari rentetan fragmen kehidupan berbangsa dan bernegara bagi warga negara yang tidak semestinya menerima perlakuan negara seperti itu, tindakan cermat potret sesaat dalam analisis dampak lingkungan (Andal) dan analisis dampak keamanan (Andak ) menjadi referensi awal untuk mendahului mengambil langkah kenegarawanan yang memberi rasa keadilan masyarakat bukan tunduk pada pemodal, jikalau kita tidak mau terus melihat warga Bukit Mliwang bergoyang……?* (at)